-
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak
November 29, 2021
Kolom Pendidikan, MTs SA Srati
-
Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe (STAD) Student Team Achievment Divisions di MTs. Sultan Agung Srati
Oleh: Sangadah, S.Pd.I*
Dalam pembelajaran sehari-hari menunjukkan bahwa banyak siswa kelas M.Ts Sultan Agung Srati bersikap pasif ketika berlangsung pembelajaran dikelas. Selama pembelajaran berlangsung siswa menjadi pendengar yang baik. Ketika guru mejelaskan materi pelajaran sebagian mereka terdiam dan mengobrol. Demikianpun ketika guru memberikan pertanyaan, sebagian besar siswa tidak berkomentar. ketika guru meminta agar siswa bertanya, mereka banyak yang pasif. Fakta ini dilatar belakangi karena siswa kurang diberikan strategi pembelajaran yang memadai. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran di sekolah dibutuhkan kreativitas dan keaktifan seorang pengajar dalam membuat strategi belajar mengajar semenarik mungkin sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya materi aqidah akhlak.
Fenomena yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menekankan pada aktivitas siswa perlu dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini dapat dilakukan apabila pola interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Namun hal lain yang juga sangat penting dalam melaksanakan kegiatan tersebut demi meningkatkan motivasi belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu proses kegitan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan pembelajaran.Berdasarkan uraian diatas, pentingnya metode Cooperative Learning Tipe STAD Student Team Achievment Divisions dalam peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak.
Pembelajaran kooperatif dikenal sebagai pembelajaran secara berkelompok. Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok. Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Menurut Slavin (dalam Tukiran Taniredja, dkk, 2011:55) tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
Model pembelajaran STAD adalah salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda agar saling bekerjasama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran (Huda, 2015, hlm. 201). Intinya model STAD ini adalah aplikasi paling sederhana dari pembelajaran kooperatif. Seperti yang diutarakan Slavin (2015, hlm. 143) STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD merupakan singkatan dari Student Teams Achievement Division yang berarti divisi prestasi tim siswa. Model ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di Universitas John Hopkins. Gagasan utama STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru (Slavin dalam Rusman, 2018, hlm. 214).
Berdasarkan uraian singkat diatas maka dapat diketahui bahwa penggunaan metode atau strategi pembelajaran sangatlah diperlukan karena bisa membantu mempermudah guru dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Selanjutnya pada pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Sultan Agung Srati , menggunakan metode atau strategi pembelajaran Cooperatife Learning tipe STAD ( Student Team Achievement Division) merupakan metode pembelajaran yang tepat, karena dengan pendekatan yang paling sederhana dan paling mudah dipahami dengan membuat kelompok disusun terdiri dari 4 sampai 5 kelompok orang. Sebagai cara untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan atau kemampuan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran, khususnya Aqidah Akhlak. Selain itu juga dapat meningkatkan keaktifan siswa atau keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Fakta dilapangan perolehan nilai 75 ke atas mencapai 85 % dari KKM yang ditetapkan sehingga dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dinyatakan mampu meningkatkan motivasi dan meningkatkan prestasi belajar MTs Sultan Agung Srati.
Daftar Pustaka :
Syfnidawaty, https://raharja.ac.id/2020/11/18/model-pembelajaran-cooperative-learning/.
Gamal Tabroni, https://serupa.id/model-pembelajaran-stad/
*Guru Akidah Akhlak di MTs Sultan Agung Srati
Social Profiles