Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi

April 25, 2025 Kolom GuruKolom PendidikanMI SA 1 Kalipoh  No comments

Peran Pemimpin dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi

Yasir M.Pd.*

Secara harfiah, kata organisasi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “organon” yang berarti alat. Sedangkan menurut Srihandayani et al sebagaimana dikutip Sari Rahayu dkk dalam bukunya Organisasi dan Manajemen (2024), organisasi adalah “alat sekaligus wadah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang ditetapkan”.

Manusia adalah mahluk sosial, maka dari itu kita tidak bisa lepas dari hubungan dengan orang lain. Diantara kita ada yang mempunyai hobi yang sama, pekerjaan yang sama, budaya yang sama, agama yang sama, bahsa yang sama dan lain sebagainya. Dari kesamaan tersebut akan membentuk kelompok – kelompok yang mempunyai tujuan Bersama.

Dari sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan bersama tersebut membentuk sebuah wadah yang diberi lebel dengan nama organisasi. Ketika ada dua orang atau lebih harus ada salah satu yang menjadi panutan (pemimpin) supaya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Sebagaiman sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal (780-855)  sebagaiman dikutip Said Hawwa dalam bukunya yang berjudul Al-Islam (2017), bahwa: “apabila ada tiga orang berada ditengah-tengah padang pasir, maka harus mengangkat salah satu dari mereka sebagai pemimpin”. Dalam hadis lain yang diriwayatkan Abu Dawud (817-888) bahwa: “apabila ada tiga orang melakukan perjalanan, hendaklah mereka mengangkat salah satu dari mereka menjadi pemimpin”.

Begitu pentingkah peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja organisasi? Mari kita berkaca pada tubuh kita sendiri. Tubuh kita bisa bergerak karena ada yang mengendalikan atau memerintahkan. Kaki bisa berjalan, tangan bisa bergerak, mata bisa berkedip, dan semua anggota tubuh bisa bergerak itu karena dikendalikan atau menerima perintah dari otak kita. Menurut Kris H. Timotius dalam bukunya yang berjudul Otak dan Perilaku (2018), bahwa: “otak manusia mempunyai lebih dari 10 miliar sel saraf (neuron) yang mengendalikan setiap fungsi metabolisme tubuh yang dikerjakan oleh sekitar 30 triliun sel sehingga memungkinkan kita berpikir, merasa dan berperilaku sebagai manusia”. Sedangkan menurut Ruang Saintek dalam bukunya yang berjudul Keajaiban Otak Manusia, bahwa: “otak manusia merupakan sebuah mahakarya organ kompleks, terdiri dari berbagai bagian dengan fungsi yang sangat unik. Diantara bagian-bagian otak manusia salah satunya adalah otak besar yang memiliki peran sentral dalam pemikiran, persepsi, dan pengendalian gerakan. Otak kecil berfungsi sebagai pusat pengendalian gerakan dan keseimbangan”.

Kita bisa menyaksikan sendiri anggota tubuh kita bergerak dengan seimbang sesuai dengan porsinya. Kaki berjalan ya selalu bergantian, tidak saling mendahului. Tangan kanan ditugaskan untuk memerankan yang baik-baik seperti berslaman, mengambil makanan dan tangan kiri ditugaskan ditempat yang kurang baik seperti untuk cebok. Mereka semua mengikuti perintah otak.

Kita bisa bayangkan yang mengendalikan rasa, persepsi, dan gerak adalah otak. Namun Ketika orang bernyanyi suaranya merdu yang dipuji bukan otaknya, Ketika kaki bisa kuat berjalan jauh yang dipuji bukan otaknya, ketika mata bisa melihat, membaca berjam-jam yang dipuji bukan otaknya dan otak juga tidak pernah protes dan tidak pernah ingin menonjol.

Dalam organisasi juga bisa dianalogikan seperti itu, seorang pemimpin adalah roda penggerak dari apa yang dipimpinnya. Sebagai seorang roh, harus tetap bergerak, memotivasi, merencanakan, mengendalikan, memberi contoh, mengontrol dan mengevaluasi. Seorang pemimpin harus menggerakan setiap anggotanya, mengarahkan mereka bergerak sesuai dengan porsinya. Apabila gerak anggotanya sudah sesuai porsinya tidak perlu berdiri di depan menjadi pahlawan karena tidak begitu penting dari mana sumber gerakannya yang terpenting keberadaanya bisa dirasakan dan dinikmati oleh semuanhya. Tujuan utamanya adalah keseimbangan. Jika bisa seimbang dibawa lari kencang aka naman. Keseimbangan itu akan terjadi jika semua bergerak sesuai dengan porsinya dan tidak ada yang mengklem paling baik, paling bagus, atau paling berjasa, karena organisasi adalah satu kesatuan bagaikan satu tubuh yang satu sama lain saling berkaitan.

Kalipoh, Jumat Pahing, 25-4-2025

*Guru dan Kepala MI Sultan Agung I Kalipoh

**Naskah direview oleh Moh Wakhid Hidayat

Leave a reply

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>