Albert Einstein: Agama dan Sains Harus Dipadukan
Moh. Wakhid Hidayat
Ungkapat populer dan sering dikutip oleh banyak orang adalah “Science without religion is lame, religion without science is blind.”, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “”Agama tanpa sains adalah lumpuh, sains tanpa agama adalah buta”.
Ungkapan ini muncul dalam esai Albert Einstein berjudul “Science and Religion”, yang merupakan bagian dari ceramah yang ia sampaikan tahun 1941 dalam acara Simposium di New York, lalu dimuat dalam buku “Out of My Later Years” (1950), halaman 26.
Dikutip dari Wikipedia 227 Bahasa, Albert Einstein adalah ilmuwan Kelahiran Jerman, Einstein terkenal berkat pengembangan teori relativitas, teori mekanika kuantum dan realisme ilmiah. Baginya relativitas dan mekanika kuantum adalah dua pilar fisika modern.
Sebagai ungkapan yang keluar dari pendapat ilmuwan besar dalam bidang Fisika, tentu ungkapan ini adalah ungkapan yang memang didasarkan pada pemikiran fisika yang kemudian tidak bisa dipisahkan dari AGama. Dalam Pendidikan Madrasah yang berbasis pada pendidikan agama, tentu dalam pengajrannya dalam menjelaskan agama sangat diperlukan perpaduan dengan temuan-temuan sains saat ini. Maka hal ini bis adijadikan prinsip utama pendidikan madrasaha dan RA, bahwa guru tidak boleh membeda-bedakan mata pelajaran, karena hakikatnya antara al-Quran dan al-Hadits, sebagai misal, akan membutuhkan penjelasan dan temuan dalam bidang fisika, Ilmu Sosiologi, ilmu spikologi, matematika, dan lain-lain.
Begitu juga sebaliknya, saat menjelaskan dan mengajarkan ilmu-ilmu dalam mata pelajaran Fisika, Biologi, tidak boleh dilepaskan dari ajaran-ajaran agama dalam fikih, aqidah akhlak, dan al-Qur’an dan al-Hadis.
Sehingga, Pendidikan Madrasah,-khususnya madrasah dan RA di bawah naungan YPI SUltan Agung, harus “Stop membeda-bedakan ilmu agama dan Sains, dan tidak ada yang lebih berguna antara satu dengan satunya, semuanya adalah sangat berguna untuk pendidikan anak dan bekal ilmu kedepan saat anak-anak menggapai cita-cita dengan keilmuan yang ditekuninya.
Mangunranan, Senin Pon, 30 Juni 2025 bertepatan dengan 4 Sura 1447.
