Home / PERPUSTAKAAN / Kolom Pendidikan / Back to Spritualism Art

Back to Spritualism Art

“Back to Spritualism Art”
Filosofi Kaligrafi “Sudut lancip” pada karakter kaligrafi karya Abdul Gani

Abdul Gani, S.S., M. Hum.*

Ya Fattaah Ya ‘Aliim” dengan goresan lancip Karya Abdul Gani, S.S., M.Hum.

Kenapa saya harus bermetamorfosa dengan Sudut Lancip tahun 2024 ini?

Sudut, sebagaimana kita tau, ada banyak jenisnya. Di matematika geometris sudut-sudut itu mendapat berbagai definisi. Tapi bagi saya, sudut itu sederhana saja. Hanya ada lancip dan tumpul. Lancip itu sudut yang sempit. Matematika membatasinya dari 0 derajat hingga 90 derajat. Kita lupakan definisi matematisnya. Sudut di atas 180 derajat juga sejatinya akan kembali lagi menjadi lancip atau tumpul. Bahasa kerennya disebut sudut refleks.

Ukuran matematis, sudut lancip lebih kecil dibandingkan sudut tumpul. Tapi, sudut lancip lah yang paling saya kagumi. Bukan filosofi sempitnya. Melainkan dengan kelancipannya ia punya daya guna.

Lancip mencerminkan Fokus. Untuk fokus kita perlu mempersempit ruang pandang agar tak terganggu kehadiran jelaga lain yang mengganggu. Memfokuskan tujuan berarti harus mempersempit alternatif lain yang tak perlu. Fokus, tertuju hanya pada satu tujuan.
Dalam hal ini saya ingin menjadikan karakter huruf kaligrafi saya menjadi media memfokuskan diri pada tujuan hidup seorang muslim; beribadah mencari ridho dan menuju Allah.

Lancip juga mewakili makna menerima. Bayangkan tangan yang sedang dalam posisi menerima. Kita menyempitkan ruang tadah tadah tangan agar mampu menerima apa yang diberi. Buatku, sudut lancip menyiratkan keberterimaan. Menerima berbagai pandangan yang ada. Menerima baik dan buruk keadaan. Menerima semua kemungkinan yang terjadi. Sebaliknya, menolak kita wujudkan dengan sikap tangan yang membentuk sudut tumpul.

Dengan mempertajam sudut lancip pada kaligrafi Arab di karya seni saya mempunyai tujuan agar pelukis maupun penikmat seni mampu menjadi pribadi yang “nrimo” dan ridho akan pesan-pesan yang dikandung dalam ayat-ayat yang terlukis maupun semua ketentuan Allah pada kehidupan kita sehari-hari.

Sudut lancip adalah simbol ketajaman. Semakin kecil ukuran sudutnya, semakin tajam kesan yang muncul. Sebaliknya sudut tumpul, seperti namanya, mewakili ketumpulan.

Harapannya, semua makna baik dari sudut lancip ini menjadi semangat yang lahir dari pesan seni yang saya coba tampilkan lewat karya lukis “kaligrafi kontemporer” gaya sudut lancip Abdul Gani.
Semoga Allah ridho.

Salatiga, 27 Maret 2024,

*Tulisan dipublikasikan kembali atas Izin Penulis

*Kaligrafigrafer Profesional, Owner Sanggar Kaligrafi Alif dan Ketua Lesbumi Jawa Tengah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *