Dedikasi Seorang Guru: Antara Tugas dan Pengabdian

April 21, 2025 Kolom GuruMI SA 1 Kalipoh  No comments

Dedikasi Seorang Guru: Antara Tugas dan Pengabdian

Oleh Yasir M.Pd.*

Siapa itu guru? Ada banyak definisi tentang guru. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) guru didefinisikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Di kalangan Masyarakat guru memiliki kedudukan yang sangat Istimewa. Jika seseorang telah memilih untuk menjadi guru maka dia harus siap dengan pakaian yang melekat pada profesi guru yang dalam pepatah jawa guru dikenal dengan sebutan digugu lan ditiru. Maka dari itu, menjadi seorang guru tidak sebatas hanya bekerja untuk mencari uang. Kenapa demikian? Karena jika guru hanya sekedar bekerja menjalankan tugas, maka tidak ada bedannya dengan profesi lain. Tiap hari selalu melakukan pekerjaan rutinitas, menjalankan tugas – tugas dari kepala madrasah terus diakhir bulan mengarapkan imbalan atau gaji sebagai ganti telah melaksanakan tugasnya. Seperti yang dikatan Mondy dan Noe yang kutip oleh Mardiyanti dalam bukunya yang berjudul Optimalisasi Kompetensi Pegawai bahwa tugas adalah sesuatu yang diberikan pada seseorang untuk dikerjakan yang merupakan ukuran utama dalam menetapkan upah yang diterimanya.

Menjadi seorang guru apabila didasari dengan rasa Ikhlas, kasih sayang dan semangat ibadah maka akan menjadi nilai lebih bagi seseorang. Seperti yang dikatakan oleh Eny Mufrodah dalam bukunya yang berjudul Aku Ingin Menjadi Guru: “Kisah Perjalanan Hidup Seorang Guru” beliau mengatakan bahwa “menjadi guru tidak hanya sebagai pilihan profesi tapi lebih dari itu yakni sebuah panggilan hati dan tugas yang diamanatkan Tuhan kepada kita”. Apabila kita melakukan sesuatu atas dasar panggilan hati, maka kita akan melakukan dengan sungguh-sungguh, penuh semangat dan rasa tanggungjawab yang tinggi.

Bekerja dalam bidang apapun apalagi bekerja sebagai profesi guru apabila diniatkan untuk ibadah maka akan menimbulkan rasa pengabdian yang luar biasa. Seperti yang dikatan oleh Wisnu Prayudha dalam bukunya yang berjudul the Secret of Meaningful Life: “mengungkap rahasia hidup bermakna” beliau mengatakan bahwa ibadah, dalam pengertain mengabdi merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah, yang dikutip oleh Wendi Zarman dalam bukunya yang berjudul Ternyata Mendidik Anak Cara Rasulullah Mudah dan efektif beliau mengatakan ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik yang nampak (lahir) maupun yang tersembunyi (bathin).

Jika mengajar selain diniatkan untuk bekerja juga diniatkan untuk ibadah serta mengabdi maka akan menimbulkan banyak inovasi, kreatifitas dan juga rasa memiliki tempat dimana dia mengabdi. Dia akan berusa menjaga, merawat, mengembangkan potensi yang ada pada tempat dia mengabdi sebagai mana dia menjaga, merawat dan mengembangkan dirinya sendiri. Mengajar juga tidak hanya mentransfer ilmu kepada siswa tapi sebisa mungkin mendidik, memberi tauladan serta mengantarkan siswa kepada tujuan yang akan dituju. Mengajar juga tidak hanya hadir secara lahir mendampingi siswa tapi juga hadir secara bathin dengan cara mendo’akan terus menerus untuk kebaikan dan kesuksesan siswanya.

Kalipoh, 21-4-2024

*Guru dan Kepala MI Sultan Agung 1 Kalipoh

** Naskah direview oleh Moh Wakhid Hidayat

Leave a reply

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>