Home / MI SA / MI SA 1 Kalipoh / Jati Diri Guru yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Jati Diri Guru yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Jati Diri Guru yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Oleh Yasir M.Pd.*

Setiap orang memiliki jati diri masing-masing. Banyak orang terutama kaum muda berani bertualang demi mencari jati diri. Jiwa seseorang setiap saat bisa berubah. Sungguh beruntung orang yang berhasil menemukan jati dirinya.

Apa itu jati diri?

Menurut Taufiq Rohman Dhohiri dkk dalam buku teks SMA kelas XII yang berjudul Sosiologi 3, Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat  (diterbitkan oleh Yudhistira tahun 2007) beliau mengatakan bahwa: jati diri (human character) adalah suatu sifat, watak, rasa, akal, kehendak, semangat, roh kesadaran dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia sebagai hasil proses belajar tentang nilai – nilai budaya yang luas dan muncul dalam prilaku atau tindakan.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru wajib memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut merupakan jati diri seorang guru yang harus dipegang teguh terutama kompetensi kepribadian.

Mengapa demikian?

Di zaman modern seperti sekarang ini, guru tidak lagi menjadi sumber belajar satu-satunya. Siswa bisa belajar di mana saja, lewat media apa saja tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Mereka bisa belajar lewat google, youtube atau yang terbaru Artifical Intelligence (AI) yang informasi dari futuretools berjumlah 3500an AI, dan media belajar yang lain.

Jika guru tidak bisa mengembangkan kompetensi kepribadian dengan baik, terutama sebagai tauladan bagi peserta didiknya maka peran guru akan tergantikan oleh semua itu.

Sikap guru terhadap peserta didik, tutur sapa guru, cara menyampaikan pelajaran, cara menangani permasalahan di kelas, cara memotivasi, cara menasihati, cara mendidik, kedisiplinan guru, dan kejujuran guru semua itu akan membekas dalam benak peserta didik yang kelak akan ditiru dan diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Guru dapat menjadi suri tauladan yang baik di dalam kelas sebagai seorang pemimpin bagi peserta didik, sebagai orang tua dan juga sebagai teman yang pengertian bagi siswa.

Maka dari itu, kepribadian guru harus terus diasah dan ditingkatkan kualitasnya supaya peran guru sebagai orang yang digugu dan ditiru bisa terus terjaga tidak akan lekang oleh zaman.

Zaman boleh berubah, metode bisa terus berkembang, media boleh bertambah canggih, namun semangat mendidik, memberi tauladan, memberi contoh yang baik harus tetap tertanam dalam jiwa seorang guru.

Kalipoh, Senin Kliwon, 7 Juli 2025

*Guru dan Kepala MI Sultan Agung I Kalipoh

**Naskah direview oleh Moh Wakhid Hidayat

Baca Kolom Guru Lainnya: Setetes Ilmu Dari Guru yang Ikhlas Oleh Drs. Suroso M.PdI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *