Meningkatkan Ketahanan Akhlak Mahmudah di Madrasah

June 25, 2023 Kolom GuruKolom PendidikanUncategorized  No comments

Meningkatkan Ketahanan Akhlak Mahmudah di Madrasah

Oleh Dr. Moh. Wakhid Hidayat, S.S., MA.*

Dalam KBBI (https://kbbi.web.id/tahan), Ketahanan dijelaskan sebagai perihal tahan (kuat); kekuatan (hati, fisik); daya tahan. Dicontohkan dalam KBBI, kata ini dirangkaikan dengan kata budaya (ketahanan budaya) dijelaskan sebagai kekuatan dan keteguhan sikap suatu bangsa dalam mempertahankan budaya asli, termasuk budaya daerah, dari pengaruh budaya asing yang kemungkinan dapat merusak atau membahayakan kelangsungan hidup bangsa.

            Saat ini adalah era yang kehidupan terlihat secara kasap mata sangat simpel atau sederhana, tetapi bagi orang yang menyadari adalah era yang sangat komplek, ruwet, saling bertumpang tindih dan berat secara psikologis. Mengapa tidak, kita akan melihat seorang guru yang datang ke sekolah hanya membawa tas cangklong kecil dan digenggaman tangan sebuah ponsel. Secara kasap mata, guru tersebut tidak lebih hanya membawa kurang lebih 1 sampai 2 kilo bawaan, ringan bukan!. Tetapi siapa yang tahu, saat memarkir motor tepat jam 06.45, ia segera membuka gawainya dan memainkan jari-jemarinya saat masih di ruang parkir, ia (kemungkinan) nunul aplikais presensi, saat bersamaan menjawab atau menulis WA 5 Group, mengirim berkas soal ke kepala sekolah untuk diverifikasi, mengkonfirmasi kehadiran undangan Yayasan, membalas kabar duka cita temannya di group, membaca berita viral kekinian, dll. Ruwet dan tumpeng tindih bukan?.

            Itulah dunia saat ini, yang disebut sebagai era society 4.0 bahkan sudah harus berganti era society 5.0. Ilustrasi di atas tidak hanya guru bahkan siswanya pun demikian. Dan, gawai yang sangat pintar itulah yang saat ini menjadi “barang istimewa” sekaligus menjadi “barang yang menakutkan”, karena melalui Gawai kecil tsb, manusia tercerabut dari dunia lokalnya kemudian melanglang buana ke sejauh Bahasa yang dimilikinya, bahkan saat ini bahasapun sudah tidak menjadi persoalan, karena yang terpenting adalah terhubung antar satu individu dengan individu seluruh pelosok dunia yang sama-sama membawa hape.  

            Namun, hidup dengan segenggam ponsel ini bagi yang bisa menggunakan dengan baik akan sangat sukses, tetapi saat ini yang dirasakan adalah segenggam hape ini telah menggerus ketahanan akhlak kita masyarakat Indonesia, baik kalangan sepuh maupun kalangan muda, terlebih lagi yang dirasakan adalah ketahanan akhlak saat tergerus sangat dalam bagi anak-anak didik kita pasca pandemi. Tantangan besar saat ini terkait dengan akhlak ini adalah masuknya milyaran budaya-budaya asing dari berbagai penjuru dunia yang sangat mudah masuk melalu media sosial dan lainnya, dan kadang budaya-budaya ini ada yang tidak selaras dengan budaya kita semua.

            Peran penting dan urgen dari madrasah adalah mengembalikan dunia humanis atau nilai kemanusiaan tersebut ke dalam jiwa anak-anak didik kita. Madrasah secara formal memiliki waktu bersama antara guru dan anak didik dari jam 07.00 sampai dengan jam 14.00, yang hal ini berarti ada waktu sekitar 7 jam bisa mengontrol secara sistemik di madrasah. Maka, di madrasahlah secara teoretis bisa dikontrol perilaku siswa dan juga bisa dilatih untuk hidup Kembali hubungan dengan teman-teman dan guru. Anak-anak didik bisa bermain, berinteraksi berdiskusi, bercanda dengan anak-anak sebaya yang dibimbing oleh bapak dan ibu guru yang hebat hebat.

            Madrasah-madrasah saat ini harus mulai hidup dengan paradigma Society 5.0, dimana satu sisi manusianya canggih, terkoneksi dengan teknologi, terkoneksi dengan milyaran informasi tetapi manusia tersebut menjadi sangat bijak, humanis, dan mengutamakan manusia utama, karena sang manusia bisa mengontrol dan menggunakan sebaik mungkin media-media, bukan malah mudah terpecah-pecah, menjadi manusia yang sempit hati, mudah tersinggung, lepas kontrol, dll. Madrasahlah dengan rangkaian kurikulum hebat dan guru hebatnya yang dinantikan kontribusinya dalam meningkatkan ketahan mental anak-anak didiknya.  

Mangunranan, 25 Juni 2023

*Ketua Yayasan Pendidikan Islam Sultan Agung Kebumen

Leave a reply

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>