-
Penerapan Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab
November 29, 2021
Kolom Pendidikan, MA SA Srati, MTs SA Srati
-
Penerapan Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di MA Sultan Agug Srati
Oleh : Luskadir*
Salah satu Model Pembelajaran yang diutamakan dalam imlementasi kurikulum 2013 adalah model pembelajaran discovery learning. Model pembelajaran ini mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih:2005:43)`
Melihat pentingnya model pembelajaran discovery learning yang dapat mengarahkan siswa untuk memahami konsep sampai ke tahap kesimpulan tersebut, maka penulis menerapkan model pembelajaran tersebut secara langsung di MA Sultan Agung Srati.
Penerapannya melalui beberapa langkah yang dituangkan dalam RPP pembelajaran pada kegiatan inti di RPP. Langkah pertama, guru memberikan stimulus materi pembelajaran kepada siswa. Dengan pemberian stimulus materi diawal, siswa mulai terangsang untuk mengarah kepada pemahaman konsep materi tersebut.Misalnya materi tentang isim tafdhil.Guru menyampaikan gambaran umum tentang isim tafdhil.
Langkah yang kedua, menyiapkan pernyataan masalah (problem statement). Pada langkah ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pembelajaran atau stimulus yang diberikan oleh guru.Kemudian beberapa masalah dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan masalah.Misalnya bagaimana cara membuat isim tafdil? Apa pengertian isim tafdil? Bagaimana contoh isim tafdil?
Langkah ketiga, mengumpulkan data. Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber untuk membuktikan benar atau salah hipotesisinya tersebut. Guru bisa mengamati kegiatan siswa tersebut sambal membantu bila ada siswa yang kesulitan mmengumpulkan data. Misalnya guru membimbing bagaimana siswa mencari data di youtub, di buku, di google dan sebagainya yang terkait dengan isim tafdhil.
Langkah keempat mengolah data.Pada tahap ini siswa diajak menuliskan hasil pencarian informasi dari berbagai sumber ke dalam buku tulis. Lalu hasil tulisannya di olah . Guru membantu mengolahnya, jika ada siswa yanag kesulitan mengolah data tersebut.Siswa diajak mengolah data tersebut dengan cara menafsirkan data yang diperolehnya, sehingga siswa mendapatkan pengetahuan baru tentang alternative jawaban yang perlu mendapat pembuktian secara logis terkait isim tafdhil.
Langkah kelima memferifikasi data.Pada tahap ini siswa diarahkan untuk melakukan pemeruksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya dengan temuannya yang dicari dari berbagai sumber. Pada langkah ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatau konsep, konsep, teori atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. Siswa dapat mencatat konsep isim tafdhil, cara membuat isim tafdhil dan contoh-contoh penerapan isim tafdhil dalam kehidupannya.
Langkah terakhir menarik kesimpulan. Pada tahap ini siswa diarahkan untuk menarik kesimpulannya sendiiri.Lalu guru memberikan penguatan terkait dengan kesimpulan yang dilakukan oleh siswa terkait isim tafdhil.Setelah itu dilakukan penilaian, baik penilaian sikap, pengetahuan maupun penilaian praktik.
Dengan menerapkan model discovery learning dalam pembelajaran Bahasa Arab, bisa melatih siswa berpikir secara ilmiah. Sehingga bisa meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam belajar Bahasa Arab.
* Guru Bahasa Arab di MA Sultan Agung Srati
Social Profiles